TAHUN Baru boleh saja berganti. Namun, jenis penyakit yang menghantui tetap saja diwarnai sederet penyakit lama.
Dalam perkembangan kesehatan Indonesia, penyakit menular dan tidak menular tetap saja mengancam. Sederet penyakit lama alias penyakit tahunan pun masih menjadi "bintang".
Dituturkan Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa jenis penyakit yang perlu diwaspadai.
Untuk penyakit menular langsung, penyakit seperti diare, hepatitis terutama hepatitis A,B, dan C, AIDS, serta pneumonia patut diwaspadai.
Sementara penyakit yang bersumber dari binatang yang patut diwaspadai juga di antaranya DBD, chikungunya, leptospirosis, flu burung, rabies, dan malaria. Dan untuk penyakit tidak menular ialah hipertensi, asma, PPOK, diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Beban ganda
Peningkatan penyakit jantung diperkirakan bakal terjadi tahun ini, di mana dibarengi pula dengan ancaman penyakit menular, seperti cacing tanah atau demam berdarah.
Ancaman itu wajar mengingat musim penghujan yang membayangi Jakarta belakangan ini turut memperparah risiko penyakit diare, DBD, dan flu.
"Masalah-masalah penyakit menular itu berkaitan dengan sanitasi. Karenanya, kunci dari penyakit menular ialah sisi hygiene," katanya.
Di luar penyakit itu, ancaman penyakit yang tak kalah penting ialah penyakit tidak menular dan gizi berlebih.
"Jadi itulah yang disebut beban ganda penyakit di Indonesia. Penyakit menular dan gizi buruk belum selesai, tetapi penyakit tidak menular dan gizi berlebih itu bertambah terus," tambah Ketua PB IDI Dr. dr. Zaenal Abidin Mkes, MHKes belum lama ini.
Soal gizi berlebih, sambung dr Zaenal, tak hanya terjadi pada orang kota semata, tapi juga orang desa.
Pola makan buruk dan minim aktivitas fisik jadi alasan yang membuat penderita obesitas di Indonesia meningkat drastis.
"Obesitas merupakan salah satu awal mula dari penyakit-penyakit tidak menular tersebut. Selain itu, perilaku minimnya olahraga membuat penyakit-penyakit tidak menular meningkat," paparnya
Dalam perkembangan kesehatan Indonesia, penyakit menular dan tidak menular tetap saja mengancam. Sederet penyakit lama alias penyakit tahunan pun masih menjadi "bintang".
Dituturkan Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa jenis penyakit yang perlu diwaspadai.
Untuk penyakit menular langsung, penyakit seperti diare, hepatitis terutama hepatitis A,B, dan C, AIDS, serta pneumonia patut diwaspadai.
Sementara penyakit yang bersumber dari binatang yang patut diwaspadai juga di antaranya DBD, chikungunya, leptospirosis, flu burung, rabies, dan malaria. Dan untuk penyakit tidak menular ialah hipertensi, asma, PPOK, diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Beban ganda
Peningkatan penyakit jantung diperkirakan bakal terjadi tahun ini, di mana dibarengi pula dengan ancaman penyakit menular, seperti cacing tanah atau demam berdarah.
Ancaman itu wajar mengingat musim penghujan yang membayangi Jakarta belakangan ini turut memperparah risiko penyakit diare, DBD, dan flu.
"Masalah-masalah penyakit menular itu berkaitan dengan sanitasi. Karenanya, kunci dari penyakit menular ialah sisi hygiene," katanya.
Di luar penyakit itu, ancaman penyakit yang tak kalah penting ialah penyakit tidak menular dan gizi berlebih.
"Jadi itulah yang disebut beban ganda penyakit di Indonesia. Penyakit menular dan gizi buruk belum selesai, tetapi penyakit tidak menular dan gizi berlebih itu bertambah terus," tambah Ketua PB IDI Dr. dr. Zaenal Abidin Mkes, MHKes belum lama ini.
Soal gizi berlebih, sambung dr Zaenal, tak hanya terjadi pada orang kota semata, tapi juga orang desa.
Pola makan buruk dan minim aktivitas fisik jadi alasan yang membuat penderita obesitas di Indonesia meningkat drastis.
"Obesitas merupakan salah satu awal mula dari penyakit-penyakit tidak menular tersebut. Selain itu, perilaku minimnya olahraga membuat penyakit-penyakit tidak menular meningkat," paparnya
Sumber : www.okezone.com
Posting Komentar