Gubernur Sulawesi Utara, SH Surandajang mengeluarkan pernyataan terkait bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sulut hari ini. Memperhatikan kondisi akibat cuaca buruk yang menimpa sebagian wilayah di daerah ini, Gubernur Sulut menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
Informasi dari BMKG Manado bahwa cuaca ekstrim yang sedang menimpa beberapa wilayah di Sulut adalah akibat tekanan rendah angin dan awan besar yang menyebabkan hujan dan petir yang pada periode ini sedang berada tepat diatas wilayah Indonesia termasuk wilayah Sulut dan kondisi ini berpotensi badai.
Curah hujan yang sangat tinggi disertai angin kencang dan petir diperkirakan berlansung 3-5 hari kedepan akibat siklus alam sebagaimana disebutkan diatas.
Dihimbau agar warga masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir, Daerah Aliran Sungai, dataran rendah dan wilayah dengan sudut kemiringan tinggi agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
Jika kondisi sudah tidak memungkinkan diminta agar segera meninggalkan tempat tersebut ke wilayah yang lebih aman.
Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut agar berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yaitu Polri, TNI, Badan SAR, BPBD Kota/ Kabupaten serta BMKG,
maaupun dengan pihak manapun juga untuk segera mengambil tindakan dan langkah-langkah penting dan darurat untuk menyelamatkan dan melayani masyarakat dari bencana.
Upaya-upaya evakuasi warga harus dilakukan secara cepat, tepat dan tanggap. Penting juga untuk diperhatikan yaitu ketersediaan logistik, pangan, sandang dan obat-obatan agar dapat disalurkan kepada warga yang membutuhkan.
Setiap perkembangan agar dilaporkan secara berjenjang dan diambil tindakan maupun langkah-langkah apabila dalam keadaan mendesak.
Dan, marilah kita semua memanjatkan doa menurut keyakinan kita masing-masing agar Tuhan yang maha kuasa, pemilik alam semesta dapat melindungi kita semua dan menjauhkan dari malapetaka dan bencana terhadap negeri kita dan Bumi Nyiur Melambai yang sama-sama kita cintai.
Informasi dari BMKG Manado bahwa cuaca ekstrim yang sedang menimpa beberapa wilayah di Sulut adalah akibat tekanan rendah angin dan awan besar yang menyebabkan hujan dan petir yang pada periode ini sedang berada tepat diatas wilayah Indonesia termasuk wilayah Sulut dan kondisi ini berpotensi badai.
Curah hujan yang sangat tinggi disertai angin kencang dan petir diperkirakan berlansung 3-5 hari kedepan akibat siklus alam sebagaimana disebutkan diatas.
Dihimbau agar warga masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir, Daerah Aliran Sungai, dataran rendah dan wilayah dengan sudut kemiringan tinggi agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
Jika kondisi sudah tidak memungkinkan diminta agar segera meninggalkan tempat tersebut ke wilayah yang lebih aman.
Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut agar berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yaitu Polri, TNI, Badan SAR, BPBD Kota/ Kabupaten serta BMKG,
maaupun dengan pihak manapun juga untuk segera mengambil tindakan dan langkah-langkah penting dan darurat untuk menyelamatkan dan melayani masyarakat dari bencana.
Upaya-upaya evakuasi warga harus dilakukan secara cepat, tepat dan tanggap. Penting juga untuk diperhatikan yaitu ketersediaan logistik, pangan, sandang dan obat-obatan agar dapat disalurkan kepada warga yang membutuhkan.
Setiap perkembangan agar dilaporkan secara berjenjang dan diambil tindakan maupun langkah-langkah apabila dalam keadaan mendesak.
Dan, marilah kita semua memanjatkan doa menurut keyakinan kita masing-masing agar Tuhan yang maha kuasa, pemilik alam semesta dapat melindungi kita semua dan menjauhkan dari malapetaka dan bencana terhadap negeri kita dan Bumi Nyiur Melambai yang sama-sama kita cintai.
Banjir di Manado tidak hanya membawa kesedihan dan kesengsaraan bagi masyarakat daerah ini. Namun, banjir juga memberikan ketenaran bagi salah seorang wanita yang mendadak ramai diperbincangkan di sejumlah group BlackBerry Messenger di Manado.
Dalam foto tersebut, wanita berparas cantik mengenakan baju berwarna coklat dikombinasi warna putih, sedang berpose ditengah banjir yang merendam hingga ketinggian sedada wanita ini. Tak ada kesedihan bahkan wanita ini tersenyum dengan mengangkat kedua tangannya dan mengacungkan dua jari simbol 'Peace"
Belum diketahui siapa wanita asal Menado ini yang tiba-tiba ramai diperbincangkan di ponsel BB dan Gadget ini.
Seperti yang diberitakan, saat ini banjir mengepung Kota Manado. Air mulai naik sejak dini hari dan kini ketinggian air bervariasi di beberapa lokasi. Evakuasi warga mulai dilakukan di Kelurahan Dendengan Lingkungan 1 dan 3, Kecamatan Paal Dua.
Di Sekolah Dasar 98 Manado, ketinggian air bahkan mencapai dua meter. Sementara Sekolah Menengah Umum 1 Manado yang selama ini tidak pernah kemasukan air, saat ini terendam. "Selama ini daerah di sini aman dari banjir, tetapi sekarang air masuk ke ruang kelas," ujar Mariyam, salah satu orangtua murid.
Di Kecamatan Sario, air menggenang setinggi 40 sentimeter, yang membuat kendaraan tidak bisa lewat. Di Kanaan, Pakowa, banjir bandang merusak puluhan rumah warga. Sementara di Kampung Tubir, Kecamatan Paal Dua, yang menjadi langganan banjir.
Dalam foto tersebut, wanita berparas cantik mengenakan baju berwarna coklat dikombinasi warna putih, sedang berpose ditengah banjir yang merendam hingga ketinggian sedada wanita ini. Tak ada kesedihan bahkan wanita ini tersenyum dengan mengangkat kedua tangannya dan mengacungkan dua jari simbol 'Peace"
Belum diketahui siapa wanita asal Menado ini yang tiba-tiba ramai diperbincangkan di ponsel BB dan Gadget ini.
Seperti yang diberitakan, saat ini banjir mengepung Kota Manado. Air mulai naik sejak dini hari dan kini ketinggian air bervariasi di beberapa lokasi. Evakuasi warga mulai dilakukan di Kelurahan Dendengan Lingkungan 1 dan 3, Kecamatan Paal Dua.
Di Sekolah Dasar 98 Manado, ketinggian air bahkan mencapai dua meter. Sementara Sekolah Menengah Umum 1 Manado yang selama ini tidak pernah kemasukan air, saat ini terendam. "Selama ini daerah di sini aman dari banjir, tetapi sekarang air masuk ke ruang kelas," ujar Mariyam, salah satu orangtua murid.
Di Kecamatan Sario, air menggenang setinggi 40 sentimeter, yang membuat kendaraan tidak bisa lewat. Di Kanaan, Pakowa, banjir bandang merusak puluhan rumah warga. Sementara di Kampung Tubir, Kecamatan Paal Dua, yang menjadi langganan banjir.
Sumber :
ManadoTV
Posting Komentar